BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 08 Maret 2010

JENIS-JENIS KARAKTERISTIK MULTIMEDIA & PRODUKSI MULTIMEDIA

* Feb 14, 2010 at 10:19 PM
* 1 comment

JENIS-JENIS KARAKTERISTIK MULTIMEDIA

1. TEKS, GAMBAR DAN GRAFIK

1. Jenis Teks: Unformatted, Formatted dan Hypertext

2. Gambar: definisi, format

3. Grafik: definisi, hardware (input dan output)

4. Transmisi gambar

5. Contoh Software

2. AUDIO

1. Definisi Suara

2. Audio Digital: Pengkodean Audio Digital

3. MIDI: konsep, perangkat keras dan lunak

4. Berbagai format audio

5. Contoh Software

3. VIDEO

1. Definisi dan representasi video

2. Transmisi Video

3. Format File Video

4. Karakteristik

5. Contoh Software

4. ANIMASI

1. Macam-macam Animasi: Cell, Sprite, Frame, Path,

Spline, Vektor, Character

2. Proses Pembuatan Animasi 3D

3. Contoh Software

5. KOMPRESI

1. Definsi Kompresi

2. Lossy dan Lossless

3. Kompresi Teks

6. KOMPRESI CITRA

Tipe-tipe kompresi citra: GIF, TIFF, JPEG, dan PNG

7. KOMPRESI AUDIO DAN VIDEO

1. Kompresi Suara: ADPCM, LPC, MP3

2. Kompresi Video: MPEG, DivX

8.APLIKASI MULTIMEDIA

1. Media Presentasi Visual

2. Media Penyimpanan (storage)

3. Software Multimedia









PRODUKSI MULTIMEDIA



Kertas ini dibagi menjadi empat sub-bagian:

Bagian A: Pengenalan Manajemen Produksi Multimedia

Bagian B: Perencanaan produksi Multimedia

Bagian C: Mengelola Produksi dan pasca-produksi

Bagian D: Quality Assurance dan Menyampaikan Multimedia Aplikasi

BAGIAN - A

A-1: Pengantar Manajemen Produksi Multimedia

1968: sebuah auditorium penuh manajer penjualan diproyeksikan menonton presentasi di pusat konvensi besar. Presentasi terdiri dari filmstrips, disetarakan tape recorder dan tumpang tindih proyektor slide. Presentasi disebut multimedia.

1978: Dua remaja yang asyik menarik dayung permainan elektronik, yang pada gilirannya elektronik membanting bola kecil di lapangan bermain video, ditambah dengan bunyi dan boops berbunyi 'bip'. Permainan mereka diiklankan sebagai multimedia.

1988: Sebuah musik pop artis melakukan konser di komputer yang tidak hanya menghasilkan musik tapi juga mengontrol pencahayaan dan video yang menyertainya. Haluan artis biola mengirimkan sinyal-sinyal digital yang memicu komputer. Kinerja yang digambarkan sebagai multimedia.

1998: Sebuah keluarga pulang ke rumah dan ayah di kantor rumahnya plugs gambar digital ke dalam presentasi bisnis, sementara ibu belajar bahasa kedua dari program perangkat lunak interaktif dan anak-anak kait di internet mencari bantuan dengan pekerjaan rumah mereka. Multimedia telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

A-2: Proses Manajemen Produksi

Produksi aplikasi multimedia interaktif adalah kompleks, yang melibatkan beberapa langkah: Proses ini dapat dibagi menjadi tahap-tahap berikut:

* Konseptualisasi
* Pembangunan
* Preproduction
* Produksi
* Pascaproduksi
* Dokumentasi

A-2.1: Conseptualisation

Proses pembuatan multimedia dimulai dengan sebuah "gagasan" atau lebih baik digambarkan sebagai "visi" - yang merupakan titik awal konseptual. Titik awalnya adalah ironis visualisasi titik akhir - pengalaman multimedia yang pengguna akhir yang ditargetkan akan memiliki. Konseptualisasi melibatkan identifikasi tema yang relevan untuk judul multimedia. Kami, di Magic, lebih suka memilih tema-tema yang secara sosial penting dan menarik untuk bekerja.. Kriteria lain seperti ketersediaan konten, bagaimana setuju adalah konten multimedia perawatan dan isu-isu seperti hak cipta juga harus dipertimbangkan.

A-2.2: Pengembangan

Menentukan sasaran dan tujuan proyek

Setelah theme telah dirampungkan untuk proyek multimedia, spesifik tujuan, sasaran dan kegiatan matriks harus diletakkan ke bawah.

Tujuan: Dalam tujuan produksi multimedia pernyataan umum hasil proyek diantisipasi, biasanya lebih dalam lingkup global.

Tujuan: Spesifik diantisipasi laporan hasil proyek.

Kegiatan: Ini adalah tindakan, hal-hal yang dilakukan dalam rangka untuk melaksanakan suatu tujuan. Spesifik orang-orang yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya, biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan dan ada kerangka waktu yang mengikat perkembangan mereka.

Menentukan Target Audience

Unsur yang sangat penting yang perlu didefinisikan pada tahap ini adalah sasaran potensial yang diusulkan sejak judul, ini akan menentukan bagaimana isi perlu disajikan.

A-2.3: Reproduction

Ini adalah proses cerdas memetakan strategi yang kohesif untuk seluruh proyek multimedia, termasuk konten, pelaksanaan teknis dan pemasaran. Berdasarkan tujuan dan sasaran, tiga pilar yaitu multimedia. Hardware, software dan partisipasi pengguna didefinisikan. Pada tahap ini produsen multimedia mulai mengumpulkan sumber daya dan bakat yang diperlukan untuk membuat aplikasi multimedia. Manajer Produksi melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut.

* Pengembangan sistem kontrol anggaran
* Menyewa dari semua ahli yang terlibat dalam proses aplikasi multimedia
* Kontraktor video dan audio kru produksi dan studio rekaman
* Peralatan sewa, leasing dan pembelian
* Akuisisi dan instalasi perangkat lunak
* Perencanaan pekerjaan penelitian spesialis konten
* Pengembangan aplikasi multimedia garis besar, logika, aliran, skrip dan video dan file audio skrip dan jadwal produksi
* Koordinasi aspek hukum produksi

A-2.4: Produksi

Setelah semua kegiatan preproduction telah selesai, aplikasi multimedia memasuki tahap produksi. Kegiatan dalam tahap ini meliputi:

* Konten Penelitian
* Interface Design
* Grafik Pembangunan
* Pemilihan latar belakang dan suara musik rekaman
* Pengembangan animasi komputer
* Produksi video digital
* Authoring

Menentukan Target Audience

Unsur yang sangat penting yang perlu didefinisikan pada tahap ini adalah sasaran potensial yang diusulkan sejak judul, ini akan menentukan bagaimana isi perlu disajikan.

A-2.3: Preproduction

Ini adalah proses cerdas memetakan strategi yang kohesif untuk seluruh proyek multimedia, termasuk konten, pelaksanaan teknis dan pemasaranPerangkat keras, perangkat lunak dan partisipasi pengguna didefinisikan. Pada tahap ini aplikasi multimedia. Manajer Produksi melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:

* Pengembangan sistem kontrol anggaran
* Menyewa dari semua ahli yang terlibat dalam proses aplikasi multimedia
* Kontraktor video dan audio kru produksi dan studio rekaman
* Peralatan sewa, leasing dan pembelian
* Akuisisi dan instalasi perangkat lunak
* Perencanaan pekerjaan penelitian spesialis konten
* Pengembangan aplikasi multimedia garis besar, logika, aliran, skrip dan video dan file audio skrip dan jadwal produksi
* Koordinasi aspek hukum produksi

A-2.4: Produksi

Setelah semua kegiatan preproduction telah selesai, aplikasi multimedia memasuki tahap produksi. Kegiatan dalam tahap ini meliputi:

* Konten Penelitian
* Interface Design
* Grafik Pembangunan
* Pemilihan latar belakang dan suara musik rekaman
* Pengembangan animasi komputer
* Produksi video digital
* Authoring

A-2.5: pascaproduksi

Pada tahap ini, aplikasi multimedia memasuki alfa dan beta proses pengujian. Setelah aplikasi diuji dan direvisi, itu memasuki tahap pengemasan. Itu bisa dibakar ke CD-ROM atau dipublikasikan di internet sebagai sebuah situs web.

A-2.6: Pengembangan dokumentasi

Dokumentasi pengguna yang sangat penting fitur multimedia high-end judul. Ini termasuk instruksi untuk menginstal, persyaratan sistem, pengembangan pengakuan, hak cipta, dukungan teknis dan informasi lainnya yang penting bagi pengguna.

A-3: Tim Produksi Multimedia

Produksi yang berkualitas baik, high-end aplikasi multimedia interaktif seperti - aplikasi pendidikan, situs web interaktif, kios informasi interaktif, interaktif pelatihan - adalah pekerjaan tim spesialis. Biasanya, tim terdiri dari:

* Production Manager
* Konten Spesialis
* Script Writer
* Text Editor
* Multimedia Arsitek (atau Program Spesialis Authoring)
* Grafik Komputer Artist
* Audio Video Spesialis
* Programmer komputer

A-3.1: Production Manager

Peran manajer produksi dalam produksi multimedia untuk mendefinisikan, mengkoordinasikan dan memfasilitasi produksi proyek multimedia. Kemampuan manajer produksi yang baik meliputi, pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar multimedia authoring, penulisan proposal terampil, baik keterampilan bernegosiasi, fasih dengan isu-isu hukum yang relevan, keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan pengelolaan anggaran, pengalaman dalam manajemen sumber daya manusia dan manajemen usaha secara keseluruhan.

A-3.2: Isi Spesialis

Konten Spesialis adalah anggota tim produksi yang bertanggung jawab untuk melakukan semua penelitian yang diperlukan mengenai isi aplikasi yang diusulkan. Program konten dapat digambarkan sebagai informasi yang spesifik, data, gambar atau fakta-fakta yang akan disajikan melalui produksi multimedia.

A-3.3: Script Writer

Dalam produksi multimedia, medianya memiliki kemampuan menyajikan peristiwa-peristiwa di non-linear dengan percabangan ke arah yang berbeda dan membangun hubungan antara berbagai bagian atau komponen dari program. Para penulis naskah dari kebutuhan produksi multimedia bayangkan ini hampir tiga-dimensi lingkungan dan integrasi realitas virtual ke dalam program.

A-3.4: Text Editor

Isi dari produksi multimedia, seperti buku atau film, perlu aliran dalam mode logis dan teks harus secara struktural dan tata bahasa yang benar. Teks dan narasi akan diintegrasikan sebagai bagian dari aplikasi dan pengembangan dokumentasi untuk aplikasi harus dipertimbangkan. Semua teks elemen terkait harus direvisi oleh editor teks.

A-3.5: Multimedia Arsitek

Arsitek multimedia adalah anggota tim yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan semua blok bangunan multimedia (grafik, teks, audio, musik, video, foto dan animasi) dengan menggunakan program authoring. Sebuah program authoring adalah software yang memungkinkan integrasi semua elemen multimedia ke presentasi yang komprehensif.

A-3.6: Grafik Komputer Artist

Komputer grafis bertanggung jawab atas elemen grafis dari program - seperti latar belakang, kancing, foto kolase - dan manipulasi dan pengeditan gambar, 3-D objek, logo, animasi, rendering dan sejenisnya.

A-3.7: Audio dan Video Spesialis

Audio dan video spesialis yang dibutuhkan ketika intensif menggunakan narasi dan video digital diintegrasikan ke dalam presentasi multimedia. Spesialis audio bertanggung jawab untuk merekam dan mengedit: narasi; memilih, merekam atau mengedit efek suara, merekam dan mengedit musik. (Musik komposisi dan kinerja adalah tanggung jawab seorang musisi). Individu bertanggung jawab untuk mengambil gambar, memindai gambar atau slide, dan pengeditan.

A-3.8: Computer Programmer

Tugas pemrogram komputer dalam tim pengembangan multimedia adalah baris kode pemrograman atau skrip dalam bahasa authoring. Baris kode ini digunakan untuk kode dan mengembangkan fungsi-fungsi khusus atau kemampuan program authoring, seperti menghasilkan angka acak untuk menentukan ukuran dan bentuk jendela video.

BAGIAN - B

Production Planning

"Tujuan Resources = Produksi Rencana"

B-1; Menentukan Jadwal Produksi

A Timeline, yang menentukan kegiatan yang diperlukan, orang yang bertanggung jawab untuk setiap kegiatan dan awal / akhir waktu dari masing-masing kegiatan harus dikembangkan. Ini menetapkan standar yang dapat digunakan untuk membandingkan kemajuan, memastikan penyimpangan dari rencana dan mengambil tindakan korektif yang tepat waktu.

B-2: menyusun Rencana Teknis

Sebuah alamat rencana teknis kebutuhan produksi dan kebutuhan pengguna akhir. Ini mendefinisikan bagaimana pengalaman pengguna akhir akan proyek dan meletakkan sesuai dengan persyaratan sistem layar kondisi seperti persyaratan, CD-ROM kecepatan, memori dan hard disk persyaratan persyaratan.

B-3: Proyek Penganggaran

Setelah timeline atau jadwal proyek sudah siap, langkah berikutnya adalah mempersiapkan anggaran proyek. Hal ini penting sebagai waktu dan uang bukanlah sumber daya tak terbatas.

Beberapa biaya produksi dapat diperkirakan atas dasar sebagai berikut:

* Scanning satu gambar atau slide dan melakukan manipulasi kecil berlangsung sekitar 10 menit.
* Mengembangkan satu menit animasi komputer berlangsung sekitar 10 jam
* Satu halaman teks yang akan berlangsung sekitar 15 menit untuk mengetik Ke aplikasi pengolah kata.

Jika proyek pengembangan membutuhkan rekaman video atau audio merekam, anggaran rinci untuk kedua kegiatan perlu dikembangkan secara terpisah, sebagai kompleksitas yang terlibat dalam pengembangan dua komponen ini menyiratkan mempertimbangkan sejumlah biaya tertentu.

Khas Penganggaran Kepala

* Biaya personil (termasuk part-timer)
* Penasehat dan Konsultan
* Video Production
* Produksi Audio
* Equipment
* Penyewaan Alat
* Software
* Graphic dan Audio Bahan
* Royalti
* Bahan dan Perlengkapan
* Percetakan
* Biaya Komunikasi
* Kantor
* Biaya hukum
* Perjalanan

B-4: Perencanaan Struktur

Ini melibatkan langkah-langkah berikut:

* Menentukan tujuan dan sasaran yang diusulkan judul multimedia
* Menggambarkan isi dari judul
* Mengembangkan aplikasi script
* Aplikasi menerjemahkan naskah ke dalam sebuah kerangka
* Menerjemahkan outline menjadi logika diagram alur
* Mengembangkan storyboard untuk setiap layar

B-5: Tujuan dan Sasaran yang Ditetapkan

Pertanyaan penting berikut perlu ditangani, sementara merumuskan tujuan dan sasaran dari aplikasi multimedia.

* Apa tujuan dari judul yang diusulkan?
* Apa tim mencoba capai?
* Apa hasil yang diharapkan?

B-6: Program Isi

Isi program dapat didefinisikan sebagai pesan khusus, data, fakta atau informasi yang akan disajikan. Isi program spesialis menyediakan konten untuk arsitek multimedia, yang pada gilirannya menyiapkan narasi, teks, peluru, grafik dan tabel yang akan disajikan dalam judul.

Potensi aplikasi multimedia pengguna memiliki harapan yang berbeda, kebutuhan informasi, rentang perhatian dan gaya belajar. Aplikasi untuk mempunyai dampak yang diperlukan pada sasaran bervariasi perlu mengintegrasikan secara efektif dan logis blok bangunan multimedia.

Integrasi dari berbagai elemen multimedia yang menarik bagi gaya belajar yang berbeda dan membantu para penonton memahami dan menyimpan informasi.

Multimedia blok bangunan meliputi:

* Teks
* Video
* Sound
* Graphics
o Backgrounds
o Foto
o Tiga dimensi grafis
o Charts (grafik)
o Flowchart

B-7: The Multimedia Aplikasi Script

Aplikasi Script adalah deskripsi tertulis yang diusulkan proyek multimedia. Tujuan dari skrip ini adalah untuk menggambarkan tindakan-tindakan dari semua komponen. Script membantu tim pengembangan memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan program.

B-8: Menguraikan

Multimedia secara fundamental berbeda dari media konvensional seperti film dan tampilan slide adalah media konvensional linear (satu aktivitas berikut secara berurutan lain), sedangkan multimedia adalah media nonlinear - yang memiliki kapasitas untuk percabangan. Cara paling mudah untuk menentukan percabangan adalah untuk mengembangkan sebuah kerangka. Pos utama dalam kerangka menjadi pilihan yang tersedia ke pengguna pada menu utama program. Ketika seorang pengguna memilih sebuah heading, yang subpos terkait dengan judul utama yang dipilih akan ditampilkan.

B-9: Logika Flowchart

Diagram alur logika sangat penting, terutama jika judul yang interaktif. Ini menyediakan peta jalan aplikasi yang diusulkan untuk tim authoring. Diagram alur yang mengilustrasikan pilihan pengguna akan memiliki di setiap layar. Tingkat kompleksitas diagram alur ini tergantung pada jenis aplikasi yang akan dikembangkan.

B-10: Program Storyboard

Dalam storyboard adalah representasi grafis yang diusulkan proyek multimedia. Ini adalah perluasan dari ide-ide yang disajikan dalam naskah.

B-11: Produksi Script untuk Teks, Audio dan Video

Langkah berikutnya dalam produksi aplikasi multimedia interaktif adalah pengembangan spesifik dan rinci skrip (deskripsi) untuk teks, audio (narasi, musik atau efek suara) dan video.

B-12: Hardware Masalah

Untuk setiap produksi multimedia sangat penting untuk mempertimbangkan dan menyelesaikan "alat" dan peralatan yang diperlukan untuk mengembangkan dan memutar ulang aplikasi. Termasuk memutuskan masalah hardware, mengamankan tercepat RAM dan CPU dan monitor terbesar yang terjangkau, cukup disk penyimpanan untuk semua file dan catatan kerja, berbagi file untuk pekerjaan kolaboratif melalui jaringan atau e-mail dan membangun file sistem cadangan.

B-13: Authoring Software Selection

Pemilihan perangkat lunak authoring yang tepat tergantung pada apa yang di-keahlian tim rumah, apa saja dana yang diperlukan untuk memperoleh perangkat lunak baru dan untuk melatih tenaga kerja dan apa tuntutan judul yang baru sedang dikembangkan. Untuk misalnya untuk bisnis atau aplikasi yang terkait pelatihan akan lebih baik untuk menggunakan authoring program yang telah built-in menyebar lembar dan kemampuan grafik. Dua paling banyak digunakan saat ini adalah aplikasi authoring Macromedia. Director and Macromedia Authorware. Direktur dan Macromedia Authorware.

BAGIAN - C

Mengelola Produksi dan Pasca Produksi

Ini melibatkan mengelola proses produksi dan perencanaan dan mengelola konten akuisisi.

C-1: Mengelola Proses Produksi

Peran utama manajer produksi adalah untuk menjaga agar proyek tepat waktu dan on-budget. Untuk rinci ini Timeline / PERT diagram perlu dikembangkan dan sistem pelacakan yang efektif perlu dirancang dan dilaksanakan untuk tetap konstan melacak dari apa yang terjadi Sistem pelacakan yang baik harus memantau dan menyimpan catatan tentang aspek-aspek pengembangan proyek berikut:

* Proyek Sistem Akuntansi Keuangan
* Proyek Building Blocks sistem pengarsipan dan merekam
* Seni dan aplikasi layar dan interface
* Kode pemrograman sistem pengarsipan dan dokumentasi
* Proyek revisi dan catatan pengujian

C-2: Mengelola Content Acquisition

C-2.1: Apa itu Content

Konten adalah "barang" di sekitar yang terdapat aplikasi yang sedang dikembangkan. Ini adalah teks, narasi, grafik, warna, latar belakang, video dan animasi. Dengan kata lain, isi semua elemen yang membentuk aplikasi multimedia.

Isi memiliki nilai dan biaya. Biaya mengacu pada harga moneter yang dikeluarkan untuk memperoleh atau mengembangkan konten, sedangkan nilai mengacu pada manfaatnya, kegunaan, kepentingan, atau arti. Keseimbangan harus menyerang antara nilai dan biaya konten terhadap anggaran produksi dan hasil yang diinginkan.

Konten akuisisi adalah salah satu yang paling memakan waktu dan anggaran kegiatan intensif selama pengembangan aplikasi multimedia. Produser multimedia harus menentukan apakah itu layak untuk menggabungkan konten yang disarankan berdasarkan biaya dan nilai; menentukan alternatif; mengevaluasi implikasi hukum dari penggunaan konten yang diusulkan dan, menentukan strategi terbaik untuk mengembangkan atau memodifikasi konten yang diinginkan.

C-2.2: Isi Identifikasi, Seleksi, Pengembangan dan

Akuisisi

Konten baik harus bersumber atau jika tidak tersedia maka harus dibuat. Ini berarti bahwa sumber harus diidentifikasi, dipilih dan isi yang diperoleh, atau harus dikembangkan. Sebagian besar, anggaran kendala menentukan apakah konten yang dikembangkan, dibeli atau dipinjam. Copyright isu adalah kendala berikutnya yang paling penting yang mempengaruhi generasi konten.

Tanggung jawab utama terletak pengembangan konten Konten Spesialis, Script Writer atau Computer Graphic Artis. Spesialis konten melaksanakan tugas-tugas berikut:

* Konten penelitian
* Mengidentifikasi sumber-sumber dokumen
* Identifikasi blok bangunan seperti warna dan grafis wakil dari tema, waktu atau periode yang akan disajikan dalam aplikasi
* Mengidentifikasi individu-individu untuk diwawancarai
* Lokasi yang akan direkam

Tanggung jawab Script Writer adalah sebagai berikut:

* Konten evaluasi
* Adaptasi dari isi dengan tujuan dan sasaran dari aplikasi
* script dan storyboard berdasarkan konten
* Komputer seniman grafis bertanggung jawab untuk pengembangan berikut:
* Mengembangkan seni garis yang diperlukan untuk aplikasi
* Scanning dan mengedit foto, latar belakang, dan unsur-unsur Graphic
* Pembangunan Chart
* Peta persiapan
* Manipulasi teks
* 3-D grafis dan langkah-langkah
* Animasi komputer

Jika konten tidak tersedia maka perlu dikembangkan. Penciptaan cerita, grafik, atau komposisi musik adalah contoh-contoh pengembangan konten. Kadang-kadang konten perlu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Ini termasuk pengeditan dan manipulasi grafik yang ada, foto, video, suara atau teks.

C-2.3: Hak cipta

Produsen dan pengguna program multimedia harus menyadari dan mematuhi undang-undang hak cipta. Multimedia produksi, menurut definisi, menggabungkan berbagai unsur dari berbagai sumber. Adalah penting untuk mengetahui bagaimana penggunaan materi-materi ini dipengaruhi oleh batasan-batasan hukum. Juga penting untuk mendapatkan hak cipta untuk produksi sendiri, setelah selesai.

BAGIAN-D

Pengujian dan Menyampaikan Multimedia Aplikasi

D-1: Proses Evaluasi

Pengujian judul multimedia sangat penting sehingga aplikasi akhir mematuhi standar kualitas internasional dan tidak penuh dengan bug, Snags teknis, informasi yang tidak akurat atau tata bahasa yang sederhana atau kesalahan ketik.

Proses evaluasi (pengujian) dan merevisi proyek aplikasi multimedia yang dinamis dan konstan. Melibatkan baik internal dan evaluasi eksternal.

D-2: Internal Evaluasi

Yang terjadi dalam kelompok pengembangan multimedia, melalui diskusi internal untuk mengevaluasi aspek-aspek aplikasi:

* apakah itu logis dan memfasilitasi belajar
* Tujuan dan sasaran proyek: adalah tujuan didirikan dan Tujuan terpenuhi
* Konten adalah konten yang diperoleh diwakili akurat
* Teks dan narasi: adalah teks dan tata bahasa narasi Benar
* Aplikasi grafis: adalah aplikasi grafis yang memadai Untuk memenuhi tujuan dan sasaran
* Sound: adalah musik latar, efek dan juga suara lain direkam
* Aplikasi navigasi: adalah struktur navigasi dan Aids efektif
* apakah itu bekerja sebagai awalnya direncanakan
* Pengiriman: aplikasi dapat dilakukan melalui media yang diusulkan
* Waktu dan anggaran: adalah proyek tepat waktu dan on-budget
* Pertimbangan hukum: memiliki semua lisensi dan hak cipta lain Been diperoleh

Tanggung jawab utama dari fungsi ini terletak dengan manajer produksi dan dapat sangat efektif jika anggota tim terbuka terhadap kritik positif teman mereka.

D-3: External Evaluasi

Berikut ini adalah komponen evaluasi eksternal:

* Alpha Testing Alpha Pengujian
* Focus Group Testing Focus Group Pengujian
* Beta Testing Pengujian Beta

D-3.1: Alpha Testing

Pengujian alpha terjadi ketika proyek ini dianggap sebagai model kerja yakni belum selesai tetapi fungsional. Tujuan pengujian Alpha adalah untuk menentukan apakah arah dan struktur yang memadai dan perubahan apa yang diperlukan. Anggota Alpha-kelompok pengujian harus mencakup keseimbangan antara teman dan kritik.

D-3.2: Focus Group Pengujian

Setelah merevisi aplikasi berdasarkan umpan balik dari tes Alpha, mungkin lain strategi adalah untuk menyajikan aplikasi untuk kelompok fokus. Kelompok ini terdiri dari individu-individu yang mewakili audiens yang diharapkan dari proyek. Formulir standar harus digunakan untuk meminta komentar dan saran dari Focus Group.

D-3.3: Beta Testing

Setelah proyek ini dalam bentuk rancangan akhir, salinan harus dibuat tersedia kepada sekelompok pengguna potensial yang disebut pengujian beta-kelompok. Sini lagi, kuesioner standar harus digunakan untuk menyusun umpan balik.

Quality Assurance (QA) adalah nama resmi yang diberikan untuk proses pengujian beta. Ketika versi beta aplikasi multimedia dilepaskan dan fungsi pengujian dimulai, proses QA telah secara resmi dimulai. Penguji beta periksa semua kemungkinan jalur navigasi dan mendata semua peristiwa yang menyerang mereka sebagai luar biasa. Selain itu mereka melakukan hal-hal yang pengguna biasanya tidak suka beberapa tikus mengklik, menyeret hal-hal di sekitar dan memasuki penekanan tombol yang tidak diperlukan. Idenya adalah untuk mencari hal-hal yang tidak bekerja. Beta dapat dilakukan di rumah atau dapat outsourcing ke laboratorium profesional, tergantung pada sumber daya keuangan dan masalah kerahasiaan produk Beta meliputi:

* Pengujian Kompatibilitas
* Fungsi Pengujian
* Pengujian fungsional Lokalisasi
* Install Pengujian
* Pengujian kinerja
* Stres Load Testing
* Load Testing

D-4: Proyek Revision

Setelah tes di atas manajer produksi dan arsitek multimedia harus mendiskusikan manfaat dari masing-masing komentar dan saran yang ditawarkan oleh grup mengevaluasi. Berdasarkan umpan balik aplikasi harus direvisi, menggabungkan perubahan yang valid mengusulkan

D-5: Pengembangan Dokumentasi

Dokumentasi pengguna yang sangat penting fitur multimedia high-end judulSementara merancang aplikasi dokumentasi, informasi berikut harus disediakan:

* Instruksi untuk menginstal aplikasi
* Informasi tentang file apa untuk menginstal di komputer

· Sistem operasi

* Pemberitahuan tentang persyaratan sistem
* Peringatan tentang perpanjangan potensi konflik
* Pengembangan Konten Pengakuan
* Copyright Pengakuan
* Catatan untuk pelatih, jika itu adalah sebuah aplikasi CBT
* Arah untuk navigasi ke aplikasi
* E-mail untuk mengirimkan komentar dan saran
* Kontak terperinci untuk dukungan teknis

Informasi ini dapat diberikan kepada pengguna dalam bentuk Read-Me sebuah file, yang merupakan self-contained hanya-baca dokumen yang terdapat dalam aplikasi itu sendiri. Cara lain adalah dengan mengembangkan dicetak User's Manual untuk informasi kepada pengguna.

D-6: Menyampaikan Aplikasi Multimedia

High-end aplikasi multimedia yang teks dan grafis yang terbaik berat disampaikan pada CD-ROM. Lain cara efektif untuk pengiriman pada website internet.

D-7: Burning CD-ROM

Sebelum merekam CD-ROM, itu harus dipastikan bahwa aplikasi dan mendukung File setelah mereka direkam pada CD-ROM. Membaca dan Menulis CD-ROM drive akan memungkinkan editing dalam waktu dekat. Proses pembakaran CD-ROM adalah serupa dengan rekaman pada setiap jenis drive hard disk atau disket floppy.

Isu yang format CD-ROM harus digunakan harus dipertimbangkan sebelum membakar CD-ROM. Format untuk memilih dari ISO 9660 berisi-Standar, Hierarchical File System (HFS) Hybrid, Hybrid Global Mixed Mode. Ini format standar format standar disetujui oleh Organisasi Standar Internasional adalah ISO 9660. Standar ini memiliki beberapa variasi struktur file untuk mengakomodasi kebutuhan sistem operasi yang berbeda dan jenis file.

D-6.2: Pengiriman melalui situs internet

Konten multimedia sedang disebarkan secara luas melalui internet. Meskipun saat ini masalah bandwidth, kebutuhan sejumlah plug-in untuk memutar audio dan nyata nyata video, lama waktu download dan ada masalah lain yang menghambat pengiriman aplikasi multimedia melalui internet, laju peningkatan teknologi akan segera membuka jalan untuk kemudahan pengiriman dan efektif.

Salah satu keunggulan utama bahwa internet akan memiliki lebih dari CD-ROM adalah yang setuju untuk terus updation dan konten hance tidak mendapatkan ketinggalan jaman.

D-6.3: Integrasi dari CD-ROM dan Internet

Hubungan antara CD-ROM dan internet adalah serupa dengan hubungan antara hard drive komputer dan ROM. Pada ROM, informasi dicatat sekali tidak dapat diubah, sedangkan pada hard disk informasi dapat ditulis berulang-ulang.

Yang lebih efektif untuk menyampaikan aplikasi multimedia adalah integrasi dari dua media CD-ROM dan Internet. Sebuah aplikasi tertentu jika dikembangkan pada CD-ROM, memiliki tertanam link ke situs web di mana tersedia update reguler. Sebaliknya, jika aplikasi dikembangkan sebagai sebuah situs web di mana informasi terus menumpuk, kemudian sebagai arsip menjadi substansial dapat direproduksi dalam sebuah CD-ROM untuk kenyamanan menonton.

Instal Mac OS X Leopard di PC dengan Mudah

Komunitas OSx86 yang memodifikasi operating system (OS) Mac agar dapat dipakai di PC telah semakin maju, dan kini anda dapat menginstal Leopard di komputer anda semudah di Mac, tanpa perlu belajar command line sama sekali. Terlebih lagi, hasil dari instalasi ini, secara teori juga dapat diperbaharui tanpa resiko papapun.

Selain kemudahan proses instalasi ini, instalasi baru ini juga memperbaiki semua masalah yang saya miliki sebelumnya seperti harus memasukkan DVD instal saat pertama kali boot dan dukungan wi-fi yang kurang baik. Hanya ada beberapa hal yang harus anda lakukan sebelum menginstal Hackintosh.

**Tambahan dari saya sendiri**: sebelum mulai mengikuti panduan ini, ada baiknya anda mengunjungi halaman ini dan melihat apakah perangkat keras yang anda miliki, terutama motherboard, chipset dan kartu grafis anda kompatibel dengan OSx86.

Konfigurasi BIOS anda

Hal tersulit dalam instalasi ini adalah mencari konfigurasi yang benar dengan motherboard yang saya miliki. Untuk menemukan hal ini, saya melakukan beberapa modifikasi kecil dan oleh karena itu, supaya tidak melupakan sesuatu, saya telah mengambil foto dari setiap halaman BIOS yang relevan.

Apabila anda menggunakan motherboard yang sama dengan saya (Asus P5W DH Deluxe), lihatlah screenshot di bawah ini dan ubah konfigurasi BIOS anda mengikuti gambar - gambar di bawah ini. Apabila anda tidak menggunakan motherboard yang sama, konfigurasi di bawah tetap akan menjadi panduan yang baik, walaupun mungkin tidak sama persis.













Instal OS X dengan Kalyway Install Disc

Dengan BitTorrent, anda harus menemukan image untuk "Kalyway Leopard 10.5.1 SSE2 SSE3" (coba saja cari di The Pirate Bay). Unduh DVD instal ini dan burn ke sebuah DVD, inilah yang akan anda perlukan untuk meng-instal Leopard. DVD ini memiliki instalasi Leopard berikut perangkat lunak EFI yang memungkinkan perangkat keras anda untuk berinteraksi dengan OS X dengan menggunakan kernel orisinil, sehingga anda tidak perlu menggunakan command line sama sekali.

Anda hanya perlu menginstal dengan DVD ini dan semuanya akan terinstal begitu saja, dengan mudah (setidaknya pengalaman saya sejauh ini). Dengan asumsi anda telah mempersiapkan BIOS anda dan memiliki DVD instal Kalyway, anda telah siap untuk meng-instal Leopard.

Pertama, boot dengan DVD ini, hal ini mungkin akan memakan waktu beberapa menit, anda harus menunggu dengan sabar.

Sebelum memulai instalasi, anda perlu mem-format hard disk (HD) anda, jadi pilih "Utilities -> Disk Utility" di menu bar. Temukan HD yang ingin anda instal, pilih dan kemudian di tab "Partition" pilih skema "1 Partition", berikan nama apapun yang anda mau (saya menamakan partisi saya Leopard) dan pilih format "Mac OS Extended (Journaled)." Kini pilih tombol "Options" untuk memilih skema partisi. Anda dapat memilih skema partisi sebagai "Master Boot Record" atau GUID, pilih GUID.



Klik "Apply", biarkan perangkat lunak ini menyelesaikan proses partisi, kemudian keluarlah dari "Disk Utility" dan kembali ke "Installer". Pilih "Continue" di layar pertama, setujui syarat pemakaian kemudian jangan lupa memilih tombol "Customize" sebelum memulai instalasi anda. Sisanya, anda hanya perlu memilih konfigurasi atau pilihan yang anda suka.



Paket instalasi ini datang dengan setting - setting khusus yang cocok untuk motherboard anda, dan motherboard yang saya gunakan Asus P5W DH Deluxe memiliki dukungan yang sangat baik di versi ini. Lihatlah screenshot di bawah ini untuk melihat setting yang perlu anda gunakan apabila anda juga memiliki motherboard yang sama.



Setelah anda siap, klik "Done" dan kemudian mulailah proses instalasi, saat sudah selesar, keluarkan DVD instal kemudian operasikan Leopard di PC anda.

Senin, 08 Februari 2010

FC Barcelona

FC Barcelona

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search
Barcelona
FCB.svg
Full name Futbol Club Barcelona
Nickname(s) L'equip blaugrana (team)
Culers or Culés (supporters)
Blaugranes or Azulgranas (supporters).
Founded November 29, 1899
(as Foot-Ball Club Barcelona)
Ground Camp Nou, Barcelona
(Capacity: 98,772)
President Joan Laporta
Head Coach Josep Guardiola
League La Liga
2008–09 La Liga, 1st

Home colours
Away colours
Third colours
Current season

Futbol Club Barcelona (Catalan pronunciation: [fudˈbɔɫ ˌklup bəɾsəˈlonə], Spanish: [ˈfuðβol ˌkluβ barθeˈlona]), also known simply as Barcelona and familiarly as Barça (Catalan: [ˈbaɾsə], Spanish: [ˈbarsa]), is a football club based in Barcelona, Catalonia, Spain. The team was founded in 1899 by a group of Swiss, English and Spanish men led by Joan Gamper. The club has become a Catalan institution, hence the motto "Més que un club" (More than a club). The official Barça anthem is El Cant del Barça by Josep Maria Espinàs.

FC Barcelona is one of only three clubs never to have been relegated from La Liga and the most successful club in Spanish football after Real Madrid, having won nineteen La Liga titles, a record twenty-five Spanish Cups, eight Spanish Super Cups, four Eva Duarte Cups and two League Cups. They are also one of the most successful clubs in European football having won fourteen major trophies in total, including eleven UEFA and FIFA official competitions.[1] They have won three UEFA Champions League titles, a record four UEFA Cup Winners' Cups, a record three Inter-Cities Fairs Cups (the forerunner to the UEFA Europa League), three UEFA Super Cups and one FIFA Club World Cup. They have won also two Latin Cups, such as Real Madrid and A.C. Milan. In 2009, Barcelona became the first club in Spain to win the treble of La Liga, Copa del Rey and UEFA Champions League. The club is also the only European side to have played continental football in every season since its inception in 1955. FC Barcelona became the first football team ever to win six out of six competitions in a single year thus completing the sextuple, comprising the 2008–09 La Liga, 2008–09 Copa del Rey, 2009 Supercopa de España, 2008–09 UEFA Champions League, 2009 UEFA Super Cup and 2009 FIFA Club World Cup.

The club's stadium is the Camp Nou, the largest stadium in Europe with a capacity of 98,772 seats. Barcelona enjoys a high rate of popularity; about 25.7% of Spanish population support the club,[2] while according to a recent survey Barcelona is the most popular football club in Europe with around 44.2 million fans.[3] With 170,000 socis (members) in September 2009,[4] the Catalan club is also placed among the top football clubs in the world with the most registered members, and the number of penyes, the officially registered supporter clubs, reached the number of 1,888 worldwide in August 2009. The fans of FC Barcelona are known as culés. The club shares a great rivalry with Real Madrid and contest in one of the most famous football matches worldwide, known as El Clásico.

During the 2007–08 season, FC Barcelona was the third richest club in the world with a revenue of 308.8 million. It was also one of the founding members of the now-defunct G-14 group of the leading European football clubs and its modern replacement, the European Club Association. The club also operates a reserve team, FC Barcelona Atlètic, while there was a youth team until 2007, FC Barcelona C.

As of July 1, 2009, FC Barcelona was ranked first in UEFA team ranking.[5] According to the International Federation of Football History and Statistics (IFFHS), Barça has been the most consistently successful club in the world since the organisation began collecting statistics, in the period 1991–2008.[6]

Contents

[hide]

History

Early years (1899–1908)

FC Barcelona in 1903.

On 22 October 1899, Joan Gamper placed an advert in Los Deportes declaring his wish to form a football club. A positive response resulted in a meeting at the Gimnasio Solé on November 29. Eleven players attended, Walter Wild, Lluís d'Ossó, Bartomeu Terradas, Otto Kunzle, Otto Maier, Enric Ducal, Pere Cabot, Carles Pujol, Josep Llobet, John Parsons and William Parsons. As a result Foot-Ball Club Barcelona was born. Several other Spanish football clubs, most notably Real Madrid and Athletic Bilbao, also had British founders, and as a result they initially adopted English-style names.

Legend says that Gamper was inspired to choose the club colours, blaugrana, by FC Basel's crest. However, the Swiss team Gamper played for, the FC Excelsior in his home canton of Zürich, and Merchant Taylors' School in Crosby, Merseyside, England have also been credited with or claimed to be the inspiration. FC Barcelona quickly emerged as one of the leading clubs in Spain, competing in the Campeonato de Cataluña and the Copa del Rey. In 1902, the club won its first trophy, the Copa Macaya, and also played in the first Copa del Rey final, losing 2–1 to Bizcaya.

With Gamper's seal (1908–1923)

Joan Gamper

In 1908, Joan Gamper became club president for the first time. Gamper took over the presidency as the club was on the verge of folding. The club had not won anything since the Campeonato de Cataluña of 1905 and its finances suffered as a result. Gamper was subsequently club president on five separate occasions between 1908 and 1925 and spent 25 years at the helm. One of his main achievements was to help Barça acquire its own stadium.

On March 14, 1909, the team moved into the Carrer Indústria, a stadium with a capacity of 8,000. Gamper also launched a campaign to recruit more club members and by 1922, the club had over 10,000. This led to the club moving again, this time to Las Cortes, which inaugurated in the same year. This stadium had an initial capacity of 22,000, later expanded to an impressive 60,000.

Gamper also recruited Jack Greenwell as manager. This saw the club's fortunes begin to improve on the field. During the Gamper era FC Barcelona won eleven Campeonato de Cataluña, six Copa del Rey and four Coupe de Pyrenées and enjoyed its first "golden age".

Rivera, Republic, Civil War (1923–1939)

On 14 June 1925, the crowd at a game in homage to the Orfeó Català jeered the Royal March, a spontaneous reaction against Primo de Rivera's dictatorship. As a reprisal, the ground was closed, while Gamper was forced to give up the presidency of the club. In 1928, the victory in the Spanish Cup was celebrated with a poem titled "Oda a Platko", which was written by the important member of the Generation of '27, Rafael Alberti, inspired by the heroic performance of the Barcelona keeper. On July 30, 1930, the club's founder, after a period of depression brought on by personal and money problems committed suicide.

Although they continued to have players of the standing of Josep Escolà, the club now entered a period of decline, in which political conflict overshadowed sport throughout society. Barça faced a crisis on three fronts: financial, social, with the number of members dropping constantly, and sporting, where although the team won the Campionat de Catalunya in 1930, 1931, 1932, 1934, 1936 and 1938, success at Spanish level (with the exception of the 1937 disputed title) evaded them.

A month after the civil war began, Josep Sunyol was murdered by revolting soldiers near Guadarrama. In the summer of 1937, the squad was on tour in Mexico and the United States, in which it was received as an ambassador of the fighting Second Spanish Republic. That tour led to the financial saving of the club and also resulted in half the team seeking exile in Mexico and France. On 16 March 1938, the fascists dropped a bomb on the club's offices and caused significant destruction. A few months later, Barcelona was under fascist occupation and as a symbol of the 'undisciplined' Catalanism, the club, now down to just 3,486 members, was facing a number of serious problems.

Club de Fútbol Barcelona (1939–1974)

After the Spanish Civil War, the Catalan flag was banned and football clubs were prohibited from using non-Spanish names. These measures led to the club having its name forcibly changed to Club de Fútbol Barcelona and the removal of the Catalan flag from the club shield.

In 1943, Barcelona faced rivals Real Madrid in the semi-finals of Copa del Generalísimo. The first match at Les Corts was won by Barcelona 3–0. Before the second leg, Barcelona's players had a changing room visit from Franco's director of state security. He 'reminded' them that they were only playing due to the 'generosity of the regime'. Real Madrid dominated the match, thrashing Barça 11–1.[7] However, the historian Bernardo Salazar interviewed both Josep Escolà and Domènec Balmanya also known as Domingo Balmanya, who were part of the squad back then, and both denied these facts.

Despite the difficult political situation, CF Barcelona enjoyed considerable success during the 1940s and 1950s. In 1945, with Josep Samitier as coach and players like César, Ramallets and Velasco, they won La Liga for the first time since 1929. They added two more titles in 1948 and 1949. In 1949, they also won the first Copa Latina. In June 1950, Barcelona signed Ladislao Kubala, who was to be an influential figure at the club.

On a rainy Sunday of 1951, the crowd left Les Corts stadium after a 2–1 win against Santander by foot, refusing to catch any trams and surprising the Francoist authorities. The reason was simple: at the same time, a tram strike took place in Barcelona, receiving the support of blaugrana fans. Events like this made FC Barcelona represent much more than just Catalonia and many progressive Spaniards see the club as a staunch defender of rights and freedoms.[8][dead link]

Coach Fernando Daucik and Ladislao Kubala, regarded by many as the club's best ever player, inspired the team to five different trophies including La Liga, the Copa del Generalísimo, the Copa Latina, the Copa Eva Duarte and the Copa Martini Rossi in 1952. In 1953, they helped the club win La Liga and the Copa del Generalísimo again. The club also won the Copa del Generalísimo in 1957 and the Fairs Cup in 1958.

With Helenio Herrera as coach, a young Luis Suárez, the European Footballer of the Year in 1960, and two influential Hungarians recommended by Kubala, Sándor Kocsis and Zoltán Czibor, the team won another national double in 1959 and a La Liga and Fairs Cup double in 1960. In 1961, they became the first club to beat Real Madrid in a European Cup eliminatory, thus ending their monopoly of the competition. To little avail, anyway, they lost 3–2 to Benfica in the final.

The 1960s were less successful for the club, with Real Madrid monopolising La Liga. The completion of the Camp Nou, finished in 1957, meant the club had little money to spend on new players. However, the decade also saw the emergence of Josep Fusté and Carles Rexach and the club winning the Copa del Generalísimo in 1963 and the Fairs Cup in 1966. Barça restored some pride by beating Real Madrid 1–0 in the 1968 Copa del Generalísimo final at the Bernabéu in front of Franco, having as coach Salvador Artigas, a republican pilot in the civil war. This match will always be mentioned for what was thrown and not for what was happening on the field. The club changed its official name back to Futbol Club Barcelona in 1974.[9]

Cruyff's first pass (1974–1978)

The 1973–74 season saw the arrival, as player, of a new Barça legend, Johan Cruyff. Already an established player with Ajax, Cruyff quickly won over the Barça fans when he told the European press he chose Barça over Real Madrid because he could not play for a club associated with Francisco Franco.[10][11] He further endeared himself when he chose a Catalan name, Jordi, for his son. Next to players of quality like Juan Manuel Asensi, Carles Rexach and the talented Hugo Sotil, he helped the club win the 1973–74 season for the first time since 1960, along the way defeating Real Madrid 5–0 at the Bernabéu. He was also crowned European Footballer of the Year in his first year at the club.

Núñez and the stabilization years (1978–2000)

1992 European Cup Final starting lineup

Josep Lluís Núñez was elected president of FC Barcelona in 1978. His main objective were to develop Barça into a world-class club by giving to it financial and sporting stability.

The date was May 16, 1979, when the club won its first Cup Winners Cup by beating Fortuna Düsseldorf 4–3 in Basel in a final that has never been forgotten watched by no fewer than 30,000 travelling blaugrana fans.

In June 1982, Diego Maradona was signed for a world record fee from Boca Juniors. In the following season, under coach César Luis Menotti, Barcelona and Maradona won the Copa del Rey, beating Real Madrid. However, Diego's time with Barça was short-lived and he soon left for Napoli. At the start of the La Liga 1984–85 season, Terry Venables was hired as manager and he won La Liga with stellar displays by German midfielder Bernd Schuster. The next season, he took the team to their second European Cup final, only to lose on penalties to Steaua Bucureşti during a dramatic evening in Seville.

After the 1986 FIFA World Cup, English top scorer Gary Lineker was signed along with goalkeeper Andoni Zubizarreta, but the team could not achieve success while Schuster was excluded from the team. Terry Venables was subsequently fired at the beginning of the 1987–88 season and replaced with Luis Aragonés. That season finished with a rebellion of the players against president Núñez, known as the Motín del Hesperia and the 1–0 victory at the Copa del Rey final against Real Sociedad.

The first UEFA Champions League trophy was won by FC Barcelona in 1992 against U.C. Sampdoria.

In 1988, Johan Cruyff returned to the club as manager and assembled the so-called Dream Team. He introduced players like Josep Guardiola, José Mari Bakero, Txiki Begiristain, Ion Andoni Goikoetxea, Gheorghe Hagi, Ronald Koeman, Michael Laudrup, Romário and Hristo Stoichkov.

Under Cruyff's guidance, Barcelona won four consecutive La Liga titles from 1991 to 1994. They beat Sampdoria in both the 1989 UEFA Cup Winners' Cup final and the 1992 European Cup final at Wembley with a legendary free kick goal from Dutch international Ronald Koeman. They also won a Copa del Rey in 1990, the European Super Cup in 1992 and three Supercopa de España. With 11 trophies, Cruyff became the club's most successful manager to date. He also became the club's longest serving manager. However, in his final two seasons, he failed to win any trophies (not to mention the disastrous 4–0 defeat in the UEFA Champions League 1994 final against Milan) and fell out with president Núñez, resulting in Cruyff's departure.

Cruyff was briefly replaced by Bobby Robson, who took charge of the club for a single season in 1996–97. He recruited Ronaldo from his previous club, PSV and delivered a cup treble winning the Copa del Rey, UEFA Cup Winners Cup and the Supercopa de España. Despite his success, Robson was only ever seen as a short-term solution, while the club waited for Louis van Gaal to become available.

Like Maradona, Ronaldo only stayed a short time as he left for Internazionale. However, new heroes such as Luís Figo, Patrick Kluivert, Luis Enrique and Rivaldo emerged and the team won a Copa del Rey and La Liga double in 1998. In 1999, the club celebrated its 'centenari', winning the Primera División title and Rivaldo became the fourth Barça player to be awarded European Footballer of the Year. Despite this domestic success, the failure to emulate Real Madrid in the UEFA Champions League led to van Gaal and Núñez resigning in 2000.

Gaspart's decline period (2000–2003)

The departures of Núñez and van Gaal were nothing compared to that of Luís Figo. As well as club vice-captain, Figo had become a cult hero and was considered by Catalans to be one of their own. However, Barça fans were distraught by Figo's decision to join arch-rivals Real Madrid and during subsequent visits to the Camp Nou Figo was given an extremely hostile reception, including one occasion, when a piglet's head was thrown at him from the crowd. The next three years saw the club in decline and managers came and went, including a short second spell by Louis van Gaal. President Gaspart did not inspire confidence off the field either and in 2003, he and van Gaal resigned.

Enter new era via Laporta (2003–2010)

2006 UEFA Champions League Final starting lineup

After the disappointment of the Gaspart era, the combination of a new young president Joan Laporta and a young new manager, former Dutch and Milan star Frank Rijkaard, saw the club bounce back. On the field, an influx of international players, including Ronaldinho, Deco, Henrik Larsson, Ludovic Giuly, Samuel Eto'o, and Rafael Márquez, combined with home grown Spanish players, such as Carles Puyol, Andrés Iniesta, Xavi Hernández and Víctor Valdés, led to the club's return to success.

Barça won La Liga and the Supercopa de España in 2004–05, and stars Ronaldinho and Eto'o were voted first and third in the FIFA World Player of the Year awards.

In the 2005–06 season, Barcelona repeated their league and Supercup successes. The pinnacle of the league season arrived at Santiago Bernabéu Stadium in a 3–0 win over Real Madrid, Frank Rijkaard's second victory at the Bernabéu, making him the first Barça manager to win there twice. Ronaldinho's performance was so impressive that after his second, and Barça's third goal the Real Madrid fans felt compelled to applaud him. In the Champions' League, Barça beat English club Arsenal 2–1 in the final. Trailing 1–0 to a 10-man Arsenal and with less than 15 minutes left they came back to win 2–1, with substitute Henrik Larsson, in his final appearance for the club, setting up goals for Samuel Eto'o and fellow substitute Juliano Belletti, for the club's first European Cup victory in 14 years.

Victorious Barça players collect their winners medals after beating Arsenal in the 2006 Champions League Final

Despite being the favourites and starting strongly, Barcelona finished the 2006–07 season trophyless. A pre-season US tour was later blamed for a string of injuries to key players, including leading scorer Eto'o and rising star Lionel Messi. There was open feuding as Eto'o publicly criticized coach Frank Rijkaard and Ronaldinho. Ronaldinho also admitted that lack of fitness affected his form.[12][dead link] In La Liga, Barça were in first place for much of the season, but inconsistency in the New Year saw Real Madrid overtake them to become champions. Barça advanced to the semi-finals of the Copa del Rey, winning the first leg against Getafe 5–2, with a goal from Messi, bringing comparison to Diego Maradona, but then lost the second leg 4–0. They took part in the 2006 FIFA Club World Cup, but were beaten by a late goal in the final against Brazilian sides Internacional. In the Champions League, Barça were knocked out of the competition in the last 16 by eventual runners-up Liverpool on away goals.

Barcelona finished 2007–08 season third in La Liga and reached the semi-finals of the UEFA Champions League and Copa del Rey, both times losing to the eventual champions: Manchester United and Valencia, respectively. A day after a 4–1 defeat with "pasillo" by Real Madrid, Joan Laporta announced that Barça B coach Josep Guardiola would take over Frank Rijkaard's duties after June 30.[13]

Treble winning season (2008–2009)

2009 UEFA Champions League Final starting lineup

In the pre-season of 2008–09, a motion of no confidence was raised against club president Joan Laporta. The no-confidence motion received 60% support, just short of the 66% required to oust him, prompting eight of the directors to resign.

As well as appointing Guardiola, Laporta also made major changes to the playing staff, selling Gianluca Zambrotta, Deco, Edmílson and Ronaldinho. Nearly €90 million was spent rebuilding the squad, with Begiristain and Laporta purchasing Seydou Keita, Gerard Piqué, Martín Cáceres, Dani Alves, and Aliaksandr Hleb. Despite this, the club retained its home-grown nucleus of players, such as captain Carles Puyol, Lionel Messi, Xavi Hernández, Víctor Valdés and Andrés Iniesta.

On 17 January 2009, Barça set the record for the most points obtained in the first half of a La Liga season (50) after winning 16, drawing two and losing just one of their first 19 league games. The club also reached the Copa del Rey final for the first time since 1998 after defeating Mallorca in the semi-finals. Six days later, on 23 January, the International organisation IFFHS ranked Barça first in their list of the greatest football clubs of the last 18 years. The All-time Club World Ranking was determined by taking into account all the results of the national championships, the national cup competitions, the club competitions of the six continental confederations and the FIFA.

The Treble trophies – the Spanish Cup, Champions League and La Liga (left to right)

For the second time of the season, Barça played Real Madrid in El Clásico, this time at the Santiago Bernabéu Stadium. Barça won the historic match 2–6, which amounted to the most goals ever scored in El Clásico by Barcelona and the biggest margin of victory for Barça at the Bernabéu since the 1970s, when Johan Cruyff led Barça to win 0–5. On 6 May 2009, just days after the comprehensive victory over their biggest rivals, Barcelona played against Chelsea in the second leg of the Champions League semi-finals. Following a goalless first leg, Chelsea led the second leg at Stamford Bridge 1–0 from the eighth minute, until injury time, when Andrés Iniesta scored a dramatic equaliser in the 93rd minute from the edge of the penalty area, sending Barcelona through to the final on away goals.

On 13 May, Barça beat Athletic Bilbao 4–1 at the Mestalla to win the Copa del Rey for a record 25th time. Just days later, as Real Madrid lost to Villarreal, the domestic double was confirmed for Barcelona and the club was crowned La Liga champions for the 2008–09 season.

With a largely homegrown squad in which seven players of the starting 11 were products of their youth system, Barça defeated the defending champions Manchester United 2–0 at the Stadio Olimpico in Rome on 27 May 2009, to earn their third UEFA Champions League title and achieve The Treble, having already won the La Liga and Copa del Rey in the same season.[14][15] This was the first time a Spanish team had won the three competitions in the same season.[16]

2009–2010 season

After signing Zlatan Ibrahimović, Barça went on to win the 2009 Supercopa de España against Athletic Bilbao (5–1 on aggregate)[17] and the 2009 UEFA Super Cup against FC Shakhtar Donetsk (1–0),[18] becoming the first European club to win both domestic and European Super Cups following a treble. In December 2009, Barça won the 2009 FIFA Club World Cup in the United Arab Emirates,[19] thus become the first team ever to accomplish the 'Sextuple'.[20]

2009 FIFA Club World Cup Final starting lineup

During the preseason of 2009–10, FC Barcelona completed another American tour, playing games versus the Seattle Sounders[21] and Los Angeles Galaxy[22] of Major League Soccer, and C.D. Guadalajara[23] of the Primera Division de Mexico. The club also broke their transfer record by paying €46 million (+ Samuel Eto'o) for Zlatan Ibrahimović.[24]

On August 19, 2009, Barcelona played their annual friendly match for the Joan Gamper Trophy against Manchester City of the Premier League.[25] The club began the new league campaign by equalling their best start ever of six consecutive wins.[26] Record new signing Zlatan Ibrahimović scored in his first five league games which was also a new record, beating the previous record held by Hristo Stoichkov.[27] The squad finished the first half of the season undefeated, a feat that has never been accomplished by any other Barcelona side.

Rivalries

El Clásico

There is often a fierce rivalry between the two strongest teams in a national league, and this is particularly the case in La Liga, where the game between Barça and Real Madrid is known as El Clásico. From the start, the clubs were seen as representatives of two rival regions in Spain: Catalonia and Castile, as well as of the two cities themselves. The rivalry projects what many regard as the political and other tensions felt between Catalans and the Castilians.

During the dictatorships of Primo de Rivera and (especially) of Francisco Franco (1939–1975), all regional cultures were openly suppressed (e.g. all the languages spoken in Spanish territory, except Spanish itself, were officially banned). Symbolising Catalan people's desire for freedom, Barça became 'more than a club' (Més que un Club) for it and one of its greatest ambassadors. According to Manuel Vázquez Montalbán, Catalans' best way of demonstrating their identity was by joining Barça. It was less risky than joining a clandestine anti-Franco movement and allowed them to express their dissidence.

On the contrary, Real Madrid was widely seen as the embodiment of the sovereign oppressive centralism and the fascist regime at management level and beyond (Santiago Bernabeu, the former club president for whom the Merengues' stadium is named, fought with los nacionales).[28][29] However, during the Spanish Civil War itself, members of both clubs like Josep Sunyol and Rafael Sánchez Guerra suffered at the hands of Franco supporters.

During the 1950s, the rivalry was exacerbated significantly when the clubs disputed the signing of Alfredo di Stéfano, who finally played for Real Madrid and was key in the subsequent success achieved by the club. The 1960s saw the rivalry reach the European stage when they met twice at the knock-out stages of the European Cup.

Nowadays, the rivalry is renewed on an almost annual basis, with both teams often challenging each other for the league championship. The latest Clásico was played in the Santiago Bernabéu on 2 May 2009 and ended with an impressive 2–6 win for Barça, with two goals each from Thierry Henry and Lionel Messi, as well as goals from Carles Puyol and Gerard Piqué, with an outstanding participation of Xavi Hernández who distributed the balls and participating in four goals.

El Derbi Barceloní

Barça's "internal" rival has always been Espanyol. Blanc-i-blaus, being one of the clubs granted royal patronage, were founded exclusively by Spanish football fans, unlike the multinational nature of Barça's primary board. Their original ground was in the well-off district of Sarrià.

Traditionally, especially during the Franco regime, Espanyol was seen by the vast majority of Barcelona's citizens as a club which cultivated a kind of compliance to the central authority, in stark contrast to Barça's revolutionary spirit.[30] Despite this background, the derbi has always been much more relevant to Espanyol supporters than Barcelona ones due to the difference in objectives. In recent years, the rivalry has become less political, as Espanyol translated its official name and anthem from Spanish to Catalan.

Although it is the most played local derby in the history of La Liga, it is also the least balanced of them all, with Barcelona being overwhelmingly dominating. In the league table, Espanyol have only managed to end above Barça on three occasions in almost 70 years and even the only all-Catalan Copa del Rey Final in 1957 was won by Barça. Espanyol only has the consolation of achieving the largest margin win with a 6–0 in 1951. The latest Derbi Barceloní ended in a 2–1 win for Espanyol—incidentally this was the first time in the history of La Liga that a side bottom of the standings had beaten a team at the top of the league.[citation needed]

Sponsorship

Barça has an attitude to shirt sponsorship that is historically noteworthy. It has continuously refused to advertise corporate sponsors on shirt since its founding. On 14 July 2006, the club announced a five year agreement with UNICEF, which includes having the UNICEF logo on their shirts. The agreement has the club donate US$1.9 million per year to UNICEF (0.7 per cent of its ordinary income, equal to the UN International Aid Target, cf. ODA) via the FC Barcelona Foundation, and rejecting significant money offers to be the first shirt sponsor of the football team.

The club has done this in order to set up international cooperation programmes for development, supports the UN Millennium Development Goals and has made a commitment to UNICEF's humanitarian aid programs through the donation of one and a half million euro for the next five years.

The following companies currently have sponsorship deals with Barça:[31]

Shirt sponsors and manufacturers

Period Kit manufacturer Shirt partner
1982–1992 Meyba None
1992–1998 Kappa
1998–Present Nike
2006–Present UNICEF

Stadium

Honours

Domestic competitions

Major European competitions

Barcelona players celebrating victory in the Champions League 2008–09

Major worldwide competitions